Week end minggu ini, Sabtu ziarah kerumah neneknya Dzaky terus happy-happy ke Mall sekalian nonton Dragon ball Evolution di "tuenti wan" terus ke Time Zone..Meski cape tapi rame..Si junior begitu excited..langsung praktik ilmu Kamehameha Goku..ciat kaa mee ha me haaaaa. Malam minggu langsung pada terlelap....zzzzzzzz.
Hari minggu bingung mau kemana lagi...mo ke taman sudah keseringan..eh lewat museum jadi kepikiran sekalian refreshing juga mengenalkan si kecil pada budaya sendiri dan menambah pengetahuan dia.
Memasuki pintu gerbang Museum Lambung Mangkurat Banjarbaru suasana sepi begitu terasa..Bangunan khas Banjar berupa rumah panggung dengan bumbungan tinggi yang megah berdiri lengang, hanya ada anak-anak sekolah bersama para guru yang malah asyik bermain di taman museum.
Dengan membayar tiket sebesar Rp 1.500,-/orang untuk dewasa dan Rp 1.000,-/anak, kita sudah bisa masuk ke museum. Melangkah kedalam kesan kurang terawat begitu terasa, yah dengan tiket masuk segitu tanpa bantuan dari pemerintah sepertinya akan sulit untuk membuat museum menjadi pilihan untuk berlibur.
Dilantai bawah diisi benda-benda sejarah baik jaman kerajaan hindu sampai kerajaan Banjar. Benda benda sejarah menyambut kedatangan. Mulai dari patung sampai keramik-keramik kuno.
Masuk lebih kedalam dipenuhi tentang benda-benda sejarah kerajaan Banjar baik masa perlawanan dengan Belanda sampai dengan masa kini. Benda benda unik seperti stempel kerajaan, surat perjanjian antara Hindia Belanda dengan Kerajaan Banjar. Senjata dll. Ada dilantai pertama, yang pasti sikecil langsung berteriak "Bah, mau pedang itu Dzaky suka".
Menapaki lantai dua kesan sumpek dan bau debu begitu terasa.. dilantai dua merupakan kumpulan benda benda yang menggambarkan kehidupan budaya masyarakat Kalimantan selatan. Baik cara bertani sumber kehidupan, adat perkawinan dll. Pernak pernik kerajaan Banjar begitu terasa. Singgasana kerajaan, alat musik, budaya dan gambaran kehidupan masyarakat ada dilantai dua. Kita akan disambut sebuah peta sebaran etnik yang ada di Kalimantan selatan, mulai dari Suku Asli Banjar, Bugis, Jawa dan Dayak.
Kemudian kita juga bisa menyaksikan Al Qur'an raksasa tulisan tangan dari Syech Arsyad Al Banjari. Seorang Ulama besar dan masyhur dari Banua Banjar dengan kitab karangan beliau yang terkenal dan menjadi acuan ilmu fikih dikalimantan yaitu Kitab Sabillal Muhtadin. Karomah beliau harum seantero negeri bahkan sampai negeri seberang. Peziarah yang mengunjungi makam beliau terutama dihari libur selalu membeludak. Karya beliau diabadikan sebgai nama Masjid terbesar di Kalimantan yaitu Masjid Raya Sabilal Muhtadin.
Week end kali ini begitu berbeda, yah ternyata budaya Banjar begitu Indah namun penggambaran di Museum masih begitu sedikit. Rasanya ada yang kurang gitu deh..Ngga papa yang penting sikecil Dzaky sudah bisa mulai mengapresiasi budaya dan sejarah daerahnya sendiri meski cuma suka sama pistol dan pedang.."Dikiranya Pangeran Antasari itu Power Ranger kali ya"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
AYO berikan komentar yang RELEVAN dengan konten, kami berharap berupa masukan atau tambahan informasi. Agar bisa menambah wawasan kita semua.
Berkomentarlah dengan Bijak dan CERDAS :)