 |
| http://www.indoberita.com/wp-content/uploads/2015/08/marc.jpg |
Hingar bingar 18 seri MotoGP 2015 sudah berakhir pada seri pamungkas di Valencia Spanyol Minggu (8/11/2015) dengan hasil Pembalap Movistar Yamaha Lorenzo Disusul Marc Marquez dan Dani Pedrosa diposisi ketiga, sementara Valentino Rossi harus puas finis di posisi ke-4 setelah sebelumnya start di posisi terakhir.
Hasil ini membuat gelar juara dunia MotoGP 2015 menjadi milik Lorenzo dari team Repsol honda yang sebelumnya tertinggal 7 poin dari Rossi, Valentino Rossi harus menghapus impiannya menjadi juara dunia MotoGP 2015 setelah poin nya dikurangi 4 poin saat insiden "tendangan" di seri Sepang Malaysia dan memulai balapan pada posisi paling buncit seri pamungkas di Valencia.
Yang menarik pada MotoGP 2015 ini adalah perseteruan antara the Doctor (Rossi) dengan the Baby Allien (Marquez) dimulai dengan GP Argentina, di mana Marquez harus terjatuh akibat senggolan dengan Rossi. Dan yang kedua terjadi di GP Belanda. Saat itu, Rossi berhasil jadi juara meski dengan cara yang dinilai tidak sportif. Rossi memotong jalur lintasan setelah insiden senggolan dengan Marquez. Dan yang membuatnya dendam, Rossi luput dari sanksi dalam dua insiden tersebut.
Dan kemudian di GP Australia pertarungan sengit terjadi antara Marquez dengan Rossi yang membuat Rossi merasa jika Marquez menghalang halangi dia dalam merebut Gelar juara MotoGP dan lebih berpihak kepada Lorenzo, puncaknya terjadi diseri 17 di Sepang Malaysia, pertarungan ketat disajikan silih berganti antara Rossi dan Marquez dan klimaksnya terjadi di putaran 14 dimana terjadi senggolan yang membuat Marquez terjatuh, diduga Rossi menendang motor Marquez. Hal ini membuat Rossi terkena finalti pengurangan 4 poin dan harus memulai balapan di grid terakhir.
Mau tidak mau banyak orang yang akhirnya terbawa emosi dan membuat opini para penggemar dan pengamat menjadi terpolarisasi antara pendukung Rossi dan pendukung Marquez yang dianggap membantu Lorenzo meraih gelar Jawara MotoGP 2015.
Tidak hanya disitu panasnya persaingan juga menyulut persaingan atar 2 negara yaitu Spanyol dan Italia, 3 diantara 4 besar penghuni klansmen berkebangsaan spanyol termasuk Lorenzo, sehingga muncul dugaan ada konspirasi untuk memenangkan rider Spanyol yaitu Lorenzo.
Berbagai opini, komentar dan bahkan ada yang membuat petisi untuk menganulir keputusan pinalti bagi Rossi bermunculan didunia maya.
Puncaknya adalah saat seri terakhir di Valencia dimana Lorenzo finis diposisi pertama tanpa ada gangguan berarti dari Marquez dan Pedrosa yang menguntit dibelakang. Sementara Rossi tertinggal 14 detik dibelakang.
Bagi penggemar Rossi, the Doctor adalah juara sejati tanpa mahkota, kemenangan Lorenzo dianggap kosong karena dibantu pengawal senegara.
Sementara bagi penggemar Lorenzo, memang pantas mempersembahkan gelar juara apalagi ditutup di Negara sendiri.
MotoGP 2015 sudah berakhir menyisakan banyak cerita, dan cerita haru biru tersebut adalah sebuat keberhasilan penyelenggara, sponsor, peserta, dan banyak pihak dibelakangnya untuk mengemas MotoGP sebagai sebuah sportainment dasyat sehingga mampu meningkatkan rating, termasuk jumlah fantastis penonton di sirkuit Valencia yang tiketnya ludes terjual yaitu sebanyak 110 ribu tiket dan ini merupakan jumlah penonton disirkuit terbanyak diabad ini
Nah bagi para pendukung masing masing rider, Moto Gp sudah usai, tak perlu bertikai. Toh yang diuntungkan adalah penyelenggara termasuk media.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
AYO berikan komentar yang RELEVAN dengan konten, kami berharap berupa masukan atau tambahan informasi. Agar bisa menambah wawasan kita semua.
Berkomentarlah dengan Bijak dan CERDAS :)